RINCI DALAM BERDOA

RINCI DALAM BERDOA

?Risalah Mufidah Edisi 449
? Rabu, 6 Rabiul Awwal 1443
13 Oktober 2021

Allah ﷻ berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ

Dan Rabbmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS Ghafiir:60)

Seorang muslim hendaknya tidak ragu-ragu untuk menunjukkan kebutuhan dan kehinaannya kepada Allah ﷻ, karena sesungguhnya Allah ﷻ menyukai hal tersebut nampak pada hamba-hambaNya.

Imam As-Sa’di rahimahullah berkata,

استِحْبَابُ الدُّعَاءِ بِتَبْيِيْنِ الْحَالِ وَشَرْحِهَا، وَلَوْ كَانَ اللّهُ عَالِمًا لَهَا، لِأَنَّهُ تَعَالَى، يُحِبُّ تَضَرُّعَ عَبْدِهِ وَإِظْهَارَ ذُلِّهِ وَمَسْكَنَتِهِ

“Disunnahkan berdoa dengan menjelaskan kondisi kesulitan yang dihadapi, meskipun Allah mengetahui kondisi tersebut, karena Allah ta’aala menyukai perendahan hamba dan sang hamba yang menunjukkan kehinaan dan kelemahannya.”
(Taisiir Kariimir Rahman, 618)

Aisyah radhiallahu ta’ala ‘anha mengatakan,

سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ

“Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sandal sekalipun.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/42, Al Albani berkata: “mauquf jayyid” dalam Silsilah Adh Dha’ifah no. 1363)

Wallaahu ta’ala a’lam bish-shawwab

Bi’ah Islamiyyah
LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto
______
?Telegram
https://t.me/biahislamiyyahpwt
?Instagram
https://instagram.com/biahislamiyyahpwt
? Facebook
https://www.facebook.com/biahislamiyyahpwt