Purwokerto, 19 April 2025 — LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto sukses menyelenggarakan Global Education Seminar 2025 pada Sabtu (19/4) di Hastinapura Convention Center, Java Heritage Hotel, Purwokerto. Seminar pendidikan ini mengusung tema “Menuju Sekolah Bertaraf Dunia: Menguatkan Fondasi Lokal dan Nasional, Membuka Wawasan Global” sebagai bentuk komitmen menghadirkan sistem pendidikan berkualitas, berstandar internasional, namun tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kurikulum nasional yang kuat.
Acara ini diikuti lebih dari 500 pendidik dan tenaga kependidikan dari jenjang Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga boarding school SMP-SMA-MA Al Irsyad Al Islamiyyah se-Kabupaten Banyumas. Turut hadir pula para kepala dan wakil kepala sekolah serta jajaran manajemen LPP.
Penguatan Visi Pendidikan dari Pimpinan Al Irsyad
Ketua LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Ustaz Fahmi Abdul Karim Altway, S.T., dalam sambutannya menegaskan bahwa pendidikan bertaraf dunia harus tetap mengakar pada jati diri keislaman dan kebangsaan.
“Kami percaya bahwa membangun generasi unggul harus dimulai dari fondasi akidah yang kuat, adab yang mulia, serta pemahaman kebangsaan dan wawasan global,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek pembelajaran—baik dalam kurikulum, budaya sekolah, maupun interaksi sosial. Pendekatan ini diyakini akan membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh secara spiritual dan sosial.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ustaz Sadikun, M.Pd., Ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran (MPP) Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah. Beliau menyoroti pentingnya inovasi dan kolaborasi antar-lembaga pendidikan dalam membangun ekosistem pembelajaran abad ke-21 yang berkarakter dan berdaya saing.
“Didiklah anak sesuai dengan zamannya, bukan sesuai zamanmu,” kutipnya, menegaskan pentingnya relevansi pendidikan masa kini dan masa depan.
Tiga Perspektif untuk Transformasi Pendidikan
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber nasional dan internasional yang menyampaikan pandangan strategis untuk masa depan pendidikan Indonesia:
1. Dr. Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed. Direktur Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemdikbudristek RI.
Dalam materinya “Menghadirkan Pendidikan yang Bermutu dan Berdaya Saing Global”, Gogot menegaskan bahwa pendidikan berkualitas merupakan hak dasar setiap warga negara sekaligus kunci utama kemajuan bangsa.
Ia menggarisbawahi pentingnya penguatan delapan dimensi profil lulusan dalam kurikulum nasional Indonesia:
- Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Kewargaan (Civic Engagement)
- Penalaran Kritis
- Kreativitas
- Kolaborasi
- Kemandirian
- Kesehatan
- Komunikasi
Menurutnya, delapan dimensi ini sangat relevan dalam membentuk lulusan yang adaptif terhadap perubahan zaman dan kompetitif di tingkat global.
2. Dr. Dwi Agus Yuliantoro, Pimpinan (Co-Founder) Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia
Dalam presentasinya berjudul “Redesigning Future-Proof Education for Indonesia”, Dwi mengangkat urgensi sistem pendidikan yang adaptif terhadap peradaban dan tantangan masa depan.
Ia menyatakan kurikulum internasional terbaik saat ini adalah International Baccalaureate (IB). Menurutnya kurikulum IB mudah dikolaborasikan dengan kurikulum nasional, sebagaimana yang telah diterapkan di beberapa sekolah, dan sesuai dengan program pemerintah dalam menghadirkan sekolah-sekolah unggulan.
“Framework kurikulum IB dan Kurikulum Nasional dapat berjalan beriringan dan saling memperkuat, karena keduanya memiliki prinsip dasar yang sama dalam membangun karakter, berpikir kritis, dan kesadaran global,” tegasnya merujuk pada integrasi kurikulum (IB) di Indonesia.
3. Avalokita Nanda, Authorization Manager IB Asia Pacific
Membawakan materi “The IB as a Partner in Change”, Avalokita menjelaskan bahwa kerangka kerja IB cukup fleksibel untuk dikombinasikan dengan kurikulum lokal maupun nasional.
“IB memiliki flexible frameworks yang memungkinkan pengajaran mata pelajaran lokal dan dirancang sesuai cara belajar siswa di setiap tahap perkembangan,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan. Menurutnya, guru-guru di Indonesia telah menunjukkan bahwa dengan empati dan kreativitas, mereka mampu memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat sekitar.
Jembatan antara Lokalitas, Keislaman, dan Globalisasi
Melalui Global Education Seminar 2025, LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan bertaraf dunia yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Seminar ini menjadi momentum penting dalam menyatukan visi pendidikan nasional dan global demi membentuk generasi unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.