Al Irsyad Boarding Bimbing Siswa Susun Future Plan

Al Irsyad Boarding Bimbing Siswa Susun Future Plan

Mau jadi apa siswa pada 5 sampai 10 ke depan? pertanyaan ini dikupas tuntas dalam pembekalan perencanaan masa depan (Future Plan) bagi siswa kelas 9, 10 dan 11 SMP-SMA Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto. Jumat kemarin (10/2) di sekolah.

“Setiap siswa perlu mengenal dirinya, mengembangkan potensi diri menuju tujuan yang mereka inginkan,” terang Ustazah Habibah Bahrun A. M.Psi., salah satu dari tim psikolog di AABS Purwokerto.

Menurutnya, proses ini telah dimulai sejak awal semester ganjil, mulai dari pengenalan program, pembekalan, termasuk tes psikologi yang meliputi tes kecerdasan, tes minat, dan tes kepribadian. “Selain tes psikologi, kami juga mendampingi anak untuk mengenali profil dirinya sendiri. Mulai dari potensi diri, kekurangan diri, peluang yang dimiliki, hingga hambatan-hambatan yang ditemui dalam kehidupannya,” tambahnya.

Mulai bulan ini, setiap siswa dikelompokkan ke dalam kelompok kecil berisi 12 siswa berdasarkan hasil tes minat. Lalu sekolah menyediakan seorang psikolog untuk setiap kelompok sebagai pembimbing dalam merancang future plan berdasarkan gambaran profil diri dengan target utama perencanaan masa depan.

“Secara umum, saat ini masih tahap ketiga dari enam tahap future plan yang sedang kami jalankan. Kami berharap bulan ini setiap siswa mampu meyakinkan dirinya untuk memulai secara serius merencanakan masa depannya,” tambahnya.

Tahap selanjutnya berupa layanan konsultasi kelompok dan individu, hingga penguatan komitmen diri untuk menjalani proses dengan baik dan penuh tanggung jawab.

“Kami berharap, akhir semester ini sudah terkumpul semua proposal hidup yang disusun dengan baik. Semoga masing-masing siswa telah kuat motivasi dan komitmennya untuk menjalankan tahap-tahap mencapai kesuksesan yang telah dibuatnya dengan matang. Proses pembuatan proposal hidup ini cukup panjang. Sehingga semoga benar-benar menjadi pendorong perubahan diri siswa menjadi pribadi yang sukses di masa depan,” harap Ustazah Habibah.

Siswa Berani Bermimpi

Memahami pentingnya menyiapkan diri untuk kehidupan pada masa depan merupakan langkah penting bagi remaja. Tak sekadar punya cita-cita, namun memiliki gambaran jalan yang akan mereka tempuh untuk mewujudkan cita-cita. “Program ini diikuti semua siswa, sehingga sosialisasinya dilakukan sampai siswa mau secara sadar memikirkan masa depannya.” terang Ustazah Habibah menjelaskan proses awal mengenalkan program ini kepada siswa dan orang tua.

“Termasuk saat sosialisasi program kepada wali murid. Karena para orang tua perlu diajak untuk mendorong anak-anaknya agar mulai berani memikirkan masa depan. Tentu banyak orang tua yang sudah menyiapkan jalan untuk masa depan anak-anaknya, namun penting untuk mengajak anak melihat profil dirinya dan melihat peluang yang dapat diraih pada masa depan,” terang Ustazah Habibah. 

Menurutnya, dalam setengah tahun ini ada banyak kemajuan dalam diri anak didik. Beberapa siswa tampak percaya diri dan mulai matang dalam berpikir.

“Jadi sadar sepenting itu buat merancang masa depan. Merasa lebih terarah kan untuk masa depan, membuka pemikiran dan ide untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Membuat diri sendiri jadi lebih berani untuk bermimpi dan bisa lebih fokus buat mencapai plan,” terang Naila Nofitriana Aflah, seorang siswi kelas 11 yang merasa lebih berani membangun masa depan setelah mengikuti pendampingan kelompok.

Siswa kelas 11 lainnya, Zulfa Farahdina tampak menjadi lebih terbuka terhadap potensi-potensi diri yang sebelumnya belum terpikirkan. “Apakah future yang sudah di-planning sesuai dengan kemampuan yang kita punya? Sembari jalannya konsultasi, kita bisa menemukan potensi-potensi baru yang belum diketahui, dan bisa merancang secara jelas apa yang akan dituju nantinya,” terangnya.

Orientasi Akhirat

Keunggulan program ini tampaknya bukan sekadar pada proses menentukan masa depan, namun lebih pada tujuan hakiki dari kesuksesan masa depan. Sebagaimana terlihat dalam pemaparan hasil observasi tim psikolog kepada wali murid. “Apapun karir yang anak-anak tuju, perlu kita sikapi dengan positif. Peran kita sebagai orang tua adalah memastikan proses ini berjalan dengan benar. Dan tujuan akhirnya bukan sekadar sukses duniawi, namun sukses yang lebih besar, yaitu kesuksesan akhirat,” terang Ustaz Parjiyana, S.Pd. Kons. seorang konselor AABS saat menyajikan data perkembangan potensi anak.

“Kita harus mendorong anak-anak agar semakin besar kepeduliannya kepada masyarakat, semakin terbiasa membantu sesama sesuai potensinya, sehingga kelak semakin bermanfaat bagi masyarakat saat sukses mencapai cita-citanya. Karena amal ini adalah ladang pahala bagi mereka, sekaligus dengan amal ini kita berharap Allah SWT menganugerahi ketenangan jiwa dan kebahagiaan dalam hati dalam kehidupan anak-anak kita.” lanjutnya.[]

Dalam sesi ini, wali murid merespons positif laporan sekolah. “Saya perlu berterima kasih kepada sekolah, pertama karena anak saya tampak semakin mengerti potensi dirinya setelah mengikuti beberapa kali tes. Anak juga mulai mengenal kampus mana yang paling sesuai dengan potensi dan cita-citanya, sekaligus semakin kuat komitmennya untuk belajar. Terutama muncul motivasi yang kuat untuk membiasakan diri beribadah dan beramal sholeh,” terang Nandi Mulyadi, wali murid kelas 11.[]

Berita lainnya dari sekolah ini: