Oleh: Ustaz Agus Tardian, M.Pd.I
Ketua Lajnah Kaderisasi PC Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto
Bismillahirrahmanirrahim
Para orang tua dan wali murid yang dirahmati Allah,
Anak-anak kita adalah amanah yang sangat besar dari Allah ﷻ. Mereka lahir ke dunia tidak membawa apa-apa, dan kitalah yang bertanggung jawab untuk membentuk kepribadian, akhlak, serta masa depan mereka. Di zaman yang serba digital seperti sekarang ini, tugas kita sebagai orang tua menjadi jauh lebih berat—namun juga mulia.
Teknologi dan internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan sejak usia dini. Maka, mendidik anak hari ini tidak cukup hanya dengan kasih sayang dan aturan. Kita harus membekali diri dengan ilmu, hikmah, dan keterampilan digital agar bisa menjadi pendamping terbaik bagi anak-anak kita.
Sebelum melangkah lebih jauh, marilah kita panjatkan doa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا
"Ya Allah, berilah manfaat kepadaku atas segala sesuatu yang pernah Engkau ajarkan kepadaku, serta ajarkanlah kepadaku apa yang bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah ilmu kepadaku."
(HR. At-Tirmizi No. 3599, Ibnu Majah No. 3833)
Teknologi: Antara Berkah dan Ujian
Dunia digital memang memberi banyak kemudahan: komunikasi menjadi lebih cepat, informasi mudah diakses, bahkan peluang belajar dan berbisnis terbuka lebar. Namun, di sisi lain, dunia maya juga menyimpan banyak tantangan:
- Ketergantungan terhadap gawai
- Konten yang tidak sesuai usia
- Perundungan (bullying) digital
- Kecemasan sosial dan gangguan emosi
Lebih dari itu, dunia digital perlahan menggeser nilai-nilai adab, kebersamaan keluarga, dan bahkan keimanan anak-anak kita—jika tidak kita arahkan dengan bijak.
Data yang Mengkhawatirkan
Menurut data terbaru, jumlah ponsel aktif di Indonesia telah melebihi jumlah penduduk: lebih dari 354 juta ponsel digunakan, sedangkan jumlah penduduk hanya sekitar 278 juta jiwa. Ini berarti, banyak dari kita—termasuk anak-anak—memiliki lebih dari satu perangkat. Bahkan ada ungkapan, "Lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan HP."
Ironisnya, HP kini bukan sekadar alat komunikasi. Ia telah menjadi "dunia kecil" tempat anak-anak kita tumbuh, bergaul, belajar, dan... bisa jadi, terjerumus.
Apa yang Bisa Kita Lakukan sebagai Orang Tua?
1. Pelajari Teknologi, Jangan Gaptek
Orang tua tidak boleh tertinggal dari anak. Kita perlu tahu apa yang mereka lihat, dengar, dan akses. Gunakan aplikasi pengawasan orang tua, periksa situs web yang sering dibuka anak, dan pahami pola penggunaan gawai mereka.
2. Buat Aturan yang Jelas dan Konsisten
Tentukan waktu penggunaan HP (screen time), jenis konten yang boleh diakses, dan batasan-batasan yang masuk akal. Jangan gunakan HP sebagai "hadiah" atau "penenang" saat anak rewel, karena ini bisa menumbuhkan kecanduan sejak dini.
3. Bangun Komunikasi Hangat dan Terbuka
Ajak anak berbicara, bukan hanya menasihati. Dengarkan pengalaman mereka di dunia maya. Tanyakan siapa teman daring mereka, apa yang mereka sukai, dan dampingi mereka saat bermain gawai.
4. Tanamkan Nilai-nilai Islam dan Etika Digital
Ajarkan anak sopan santun dalam bermedia sosial, pentingnya menjaga privasi, dan tidak menyebar berita bohong (hoaks). Bekali mereka dengan kecerdasan emosional dan literasi digital agar mampu menyaring konten yang baik dan buruk.
5. Berikan Teladan yang Baik
Anak lebih banyak meniru daripada mendengar. Maka, kita harus menjadi contoh nyata dalam menggunakan teknologi: bijak, tidak berlebihan, dan tetap mengutamakan waktu bersama keluarga.
Penutup: Jangan Lepas Tangan
Para orang tua dan wali yang saya hormati,
Jangan sampai kita menyerahkan anak-anak kita sepenuhnya kepada gawai. Jangan biarkan mereka tumbuh besar hanya dengan "pendidikan" dari media sosial, YouTube, dan gim daring. Mereka butuh kehadiran kita, doa kita, dan bimbingan kita secara langsung.
Jika kita lengah hari ini, bisa jadi kita akan menyesal di masa depan. Maka, mari kita bangkitkan kepedulian, mulai dari rumah kita masing-masing.
Semoga Allah ﷻ memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita dalam mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang beriman, cerdas, dan berakhlak mulia di tengah derasnya arus digital. Aamiin.






