Kamis, 24 Juli 2025 – Duka mendalam menyelimuti lima anak di Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang, Banyumas, yang harus kehilangan kedua orang tua mereka akibat kecelakaan tragis. Di tengah kesedihan itu, LAZNAS Al Irsyad Purwokerto turut meringankan beban di tengah kesedihan menyalurkan bantuan sembako sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap sesama.
Kehadiran LAZNAS Al Irsyad Purwokerto di tengah keluarga yang berduka ini bukan sekadar membawa bantuan, tetapi juga membawa harapan dan pelukan empati. Lima anak ini menjadi yatim piatu setelah ayah dan ibu mereka meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal pada Rabu dini hari, 16 Juli 2025. Saat itu, kedua orang tuanya dalam perjalanan pulang dari sebuah acara di daerah Patikraja. Di tengah perjalanan, sang ayah diduga kehilangan konsentrasi dan menabrak pembatas jembatan hingga kendaraan terjun ke sungai. Sang ibu meninggal di tempat, sementara sang ayah ditemukan sudah tidak bernyawa di aliran sungai.
Mendengar kabar duka yang memilukan tersebut, tim LAZNAS Al Irsyad Purwokerto segera mengatur kunjungan ke kediaman keluarga di Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Di rumah sederhana itu, kelima anak yang masih sangat belia berusia 11, 6, 5, 4, dan 2 tahun kini tinggal bersama nenek mereka, yang dengan penuh kasih berusaha menggantikan peran orang tua. Bantuan sembako diserahkan langsung oleh tim, yang dipimpin oleh Ali, perwakilan dari LAZNAS Al Irsyad Purwokerto.
“Kehadiran kami di sini adalah bentuk empati sekaligus komitmen LAZNAS Al Irsyad Purwokerto dalam mendampingi masyarakat, terutama anak-anak yatim dan keluarga yang terdampak musibah,” ujar Ali. “Kami tidak ingin mereka merasa sendiri dalam menghadapi masa sulit ini. Bantuan ini mungkin tampak sederhana, tetapi kami berharap bisa menjadi penguat semangat bagi keluarga yang ditinggalkan.”
Ali dan tim juga menyempatkan diri berinteraksi dengan anak-anak, berusaha mencairkan suasana duka yang masih sangat terasa. Meski belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi, anak-anak itu menyambut dengan hangat dan penuh rasa ingin tahu. Ibu Endang Supriyatin atau nenek mereka, sempat menceritakan bagaimana anak-anak, terutama yang paling kecil, masih sering bertanya soal keberadaan orang tua mereka. Momen-momen seperti inilah yang semakin menguatkan tekad kami di LAZNAS Al Irsyad Purwokerto untuk terus hadir, tak hanya dalam bentuk bantuan materi, tetapi juga melalui kehadiran yang menenangkan dan memberi harapan.
Melalui aksi ini, LAZNAS Al Irsyad Purwokerto ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menunjukkan kepedulian terhadap sesama, khususnya anak-anak yatim dan keluarga yang tertimpa musibah. Bantuan sekecil apa pun akan sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang melanjutkan hidup di tengah kehilangan. Kami percaya, dengan bergandengan tangan dan saling menguatkan, kita bisa menghadirkan harapan di tengah duka, serta menjadi bagian dari solusi bagi mereka yang membutuhkan uluran kasih.






