Al Irsyad Purwokerto Lestarikan Permainan Tradisional Indonesia dalam Milad ke-110

Al Irsyad Purwokerto Lestarikan Permainan Tradisional Indonesia dalam Milad ke-110

Purwokerto – Dalam rangka memperingati Milad ke-110, Lajnah Pendidikan dan Pengajaran (LPP) Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto menggelar acara bertema pelestarian permainan tradisional pada Sabtu (7/9/2024). Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Sport Center SMA IT Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, yang sekaligus membuka acara.

Dalam sambutannya, Joko Wiyono menekankan pentingnya pelestarian permainan tradisional Indonesia sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pengembangan kognitif anak-anak. Ia sangat mengapresiasi langkah LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto yang berupaya melestarikan permainan tradisional.

“LPP Al Irsyad melakukan hal yang luar biasa. Dengan kegiatan ini, kita bisa memberikan wawasan kepada siswa bahwa Indonesia kaya akan permainan tradisional yang edukatif, menyenangkan, dan menggembirakan,” ujar Joko Wiyono, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Joko Wiyono menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret untuk menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi Indonesia agar tetap hidup di tengah kemajuan zaman. Ia juga menyoroti antusiasme tinggi dari para siswa Al Irsyad yang ikut berpartisipasi, di mana setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih empat permainan tradisional favorit mereka.

“Ketertarikan siswa sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tertarik pada permainan tradisional. Namun, sosialisasi mengenai manfaat dan jenis-jenis permainan tradisional perlu ditingkatkan agar lebih dikenal luas,” jelasnya.

Menurut Joko, permainan tradisional telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, khususnya pada muatan lokal. Namun, implementasinya di sekolah perlu lebih dikuatkan. “Kami mendorong MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Jawa dan Penjaskes (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) untuk mengadakan kegiatan stimulus, agar siswa lebih mengenal permainan seperti gobak sodor dan lainnya,” tambahnya.

Ketua LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Fahmi Abdul Karim Altway, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang kekayaan budaya Indonesia, terutama permainan tradisional yang bermanfaat untuk mengembangkan motorik halus dan kasar.

“Permainan tradisional merupakan bagian dari warisan budaya yang harus kita hidupkan kembali. Saat ini banyak anak-anak yang lebih memilih bermain gim di gadget. Kami ingin mengarahkan mereka ke permainan yang lebih aktif dan melibatkan gerakan fisik,” ujar Fahmi.

Pada kegiatan tersebut, LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto menghadirkan 14 jenis permainan tradisional, termasuk gobak sodor, egrang, lompat tali, sunda manda, gangsing, yoyo, otok-otok, dakon, kelereng, pletokan, bola bekel, rangku alu, balap ban, dan bakyak. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada generasi muda, agar warisan budaya Indonesia tidak hilang ditelan zaman.

Permainan Tradisional Indonesia: Edukatif dan Menyenangkan

Permainan tradisional Indonesia seperti gobak sodor, egrang, dan lompat tali bukan hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi. Dengan menggabungkan unsur fisik, strategi, dan kerjasama, permainan-permainan ini mampu mengembangkan kemampuan motorik dan sosial anak-anak. Oleh karena itu, pelestarian permainan tradisional menjadi penting di tengah dominasi permainan digital pada era modern ini.

Baca juga: Jadi Tuan Rumah Rakor Sako, Al Irsyad Purwokerto Dorong Peningkatan Komunikasi dengan Kwarcab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *